Minggu, 21 Maret 2010

Economy - ekonomi global


Jerman Setuju Negara Uni Eropa Bantu Yunani

Minggu, 21 Maret 2010 - 15:38 wib

Ade Hapsari Lestarini
Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble. Foto: AFP

BERLIN - Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble akhirnya menyatakan setuju kepada negara-negara Eropa untuk menyediakan bantuan bilateral terhadap Yunani. Ini dilakukan agar negeri "Para Dewa" itu keluar dari krisis utangnya.

"Untuk bantuan Uni Eropa ke Yunani tidak ada instrumen kolektif. Dalam kasus kebutuhan ekstrim, mungkin ada bantuan bilateral yang terkoordinasi secara sukarela," tukas Schaeuble dikutip dari mingguan Bild am Sonntag, seperti dilansir dari AFP, Minggu (21/3/2010).

Namun demikian, Schaeuble tidak menunjukkan apakah Jerman bersedia untuk membantu Yunani, yang saat ini sedang menghadapi kesulitan dalam pembiayaan sekira 50 miliar euro dari 300 billion euro berbentuk utang pada tahun ini.

Pernyataan Schaeuble muncul sehari setelah secara resmi Jerman menunjukkan bahwa Berlin terbuka terhadap adanya kemungkinan dari Dana Moneter Internasional (IMF) membantu Yunani.

Hal ini melemparkan adanya keraguan dalam suatu rencana bagi 15 negara Eropa lainnya yang menggunakan euro untuk membantu Athena memenuhi kebutuhan pinjaman.

Schaeuble pun juga menyatakan adanya kemungkinan penyelamatan dari IMF. "Yunani, secara hukum juga memiliki kemungkinan manfaat dari bantuan IMF," katanya.

Sebelumnya, gagasan tentang dana bailout yang akan diberikan IMF untuk salah satu anggotanya adalah kutukan bagi negara-negara zona euro, karena ada sinyal bahwa mereka tidak bisa mengelola serikat moneter secara benar.

Secara tradisional, advokasi fiskal Jerman dalam zona eropa terkenal paling ketat dan enggan untuk melakukan langkah advokasi apapun yang akan merusak kredibilitas serikat moneter mereka.

Adapun rencana ini disokong oleh menteri keuangan Uni Eropa, di mana pihaknya akan terjun langsung untuk mengkoordinasikan pinjaman bilateral karena adanya hukum yang berlaku di kawasan Uni Eropa yang melarang pinjaman dana talangan atas 16 negara, termasuk Yunani, yang menggunakan mata uang euro.

Perdana Menteri Yunani George Papandreou pun memanggil para pemimpin Uni Eropa untuk mendukung rencana tersebut ketika mereka bertemu pada Kamis dan Jumat pekan lalu di Brussels.

Dia secara implisit mengkritik Jerman karena menentang usaha Eropa untuk membantu negaranya keluar dari krisis fiskal, peringatan itu berisiko mengguncang kestabilan blok.

"Banyak pasukan melupakan pentingnya politik Eropa, dan menarik substansi visi politik proyek Eropa, yang merupakan upaya bersama untuk mengembangkan perekonomian kita yang tenang dan stabil iklim," kata Papandreou

( budi santoso )


Tidak ada komentar: