Rabu, 24 Maret 2010

Tjong A Fie, Ikon Sejarah Kota Medan

Selasa, 16 Maret 2010 - 14:53 wib

Tjong A Fie. (Foto : Kotamedan.com)

TJONG A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan. Selain dikenal sebagai tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan, Tjong A Fie juga punya sejarah kelam menjalankan bisnisnya di ibukota Sumatera Utara itu.

Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong, Kabupaten Maizen, di Desa Sukaou, Tiongkok, pada 1860 lalu. Dia datang ke Medan dari Meixian, Guandong, pada 1875. Saat itu dia berbekal beberapa koin perak di tangannya, Tjong A Fie menyusul saudaranya, Tjong Yong Hian, yang sudah lebih dulu merantau ke Medan.

Direktur Eksekutif The Tjong A Fie Memorial Institute, Fon Prawira yang juga cucu Tjong A Fie generasi kedua menuturkan, ketika Tjong A Fie menginjakkan kaki ke Medan, saat itu Medan belum menjadi sebuah kota dan masih merupakan sebuah perkampungan.

“Kakek saya itu datang ke Medan bukan untuk menjadi kuli, melainkan ingin berdagang. Ketika itu Tjong A Fie bekerja di satu toko serba ada milik kenalan abangnya, yaitu Tjong Sio Fo,” ujar Fon Prawira, belum lama ini.

Melihat keberhasilan Tjong A Fie dan abangnya, masa itu banyak warga etnis Tionghoa datang ke Medan. Saat itulah oleh pemerintah Belanda, Tjong A Fie diangkat menjadi kepala bagi masyarakat perantauan Tionghoa di Medan. Keberhasilannya dalam berdagang ini pula yang mendekatkan dia dengan Sultan Deli (Raja Muda), yang kemudian terbina hubungan erat di masa Kesultanan Deli.

“Dalam menjalankan usahanya, Tjong selalu berprinsip di mana langit dijunjung di situ bumi berpijak,” ungkap Fon.

Tjong kemudian berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat dengan cara membangun tempat ibadah, seperti kelenteng di Labuhan Deli. Kepeduliannya kepada masyarakat setempat menurut Fon membuat Tjong A Fie banyak disenangi orang. Terutama warga perantauan etnis Tionghoa yang kemudian mau bekerja dengannya untuk membuat minyak kelapa.

Usaha minyak kelapa yang berhasil sukses ini membuat Tjong A Fie mampu membayar pajak kepada Kesultanan Deli, juga pemerintah Belanda.
Setelah sukses berbisnis usaha minyak kelapa, Pemerintah Belanda berkeinginan untuk membuka perkebunan tembakau bersama kesultanan Deli. Saat itu, pusat pemerintahan pindah ke Medan yang dikenal sebagai Deli Tua. Di sinilah Tjong A Fie kemudian membangun istananya yang diberi nama Tjong A Fie Mansion yang terletak di Jalan Kesawan Medan.

Di saat itu Tjong A Fie sudah menyunting anak mandor yang masih berusia 17 tahun sebagai istri ketiganya. Kesawan kemudian dibangun ruko-ruko yang dinamai sebagai kawasan Pecinan. Bahkan, untuk memudahkan transportasi ini Tjong A Fie membangun jalur transportasi kereta api (KA).

“Di saat itu Tjong A Fie mampu berdiri setara baik dengan Kesultanan Deli atau pun Pemerintah Belanda. Keberhasilan ini membuat Tjong A Fie semakin dipercaya dan kemudian diangkat menjadi Kapten Mayor,” papar Fon Prawira. Bahkan, ketika itu pemerintah Belanda pun memberikan 17 kebun kepadanya untuk dikelola.

Dari sinilah dia memberikan bagi hasil lima persen kepada para pekerja kebun. Sejarah ini pula yang menandainya sebagai pelopor pembangunan perkebunan di Medan. Setelah sukses membangun usaha perkebunannya dengan tiga konsep jujur, setia, dan bersatu.

Sebelum meninggal pada 4 Februari 1921, jabatan terakhirnya adalah The Late Letnan. Tjong A Fie pun dalam beberapa literatur sejarah disebutkan menunjukkan kepeduliannya untuk membangun kota Medan. Dia dikenal sebagai perintis dibangunnya jalur KA yang menghubungkan Medan dengan wilayah Pelabuhan Belawan. Selain itu, dia menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan yang lama.

Pendiri Masjid Gang Bengkok juga mendirikan Rumah Sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan. “Tjong A Fie juga senantiasa memberikan sumbangan kepada masyarakat miskin dengan memberikan sembako di saat-saat seperti ketika mau berpuasa maupun di saat mendekati hari-hari besar keagamaan, seperti Lebaran dan sebagainya,” ujarnya.

Di sisi lain, dalam literatur sejarah tercatat juga catatan hitam tentang sepak terjang bisnis yang dikelola Tjong A Fie di Medan.

Menurut Dr Phil Ichwan Azhari,Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmuilmu Sosial (PUSSIS) Universitas Negeri Medan (Unimed), Tjong A Fie memiliki bisnis 30 rumah bordil, juga turut mengoperasikan tempat perjudian yang disebut-sebut sebagai penyalur opium.

“Hal itu dilakukan saat dia menjadi Kapten Mayor dan sejarah ini bisa diunduh dari beberapa situs-situs internet,” paparnya. Beberapa situs yang memuat terkait informasi tentang sejarah kelam Tjong A Fie juga cukup banyak, mulai situs Wikipedia, Tegunsweblog, hingga aaristoteles. blogspot.com.

Tak hanya itu,Ichwan menuturkan, dalam sejarah juga tercatat bahwa sosok Tjong A Fie merupakan pemimpin yang otoriter. Tjong A Fie disebut sebagai orang yang pernah secara tidak langsung membredel suratkabar Pertja Timur.

Disebutkan dalam buku Sejarah Pers di Sumut karya H Mohammad Said halaman 50–51, ketika itu ada wartawan Pertja Timur bernama Moesa. Ketika Tjong A Fie memberikan sumbangan kepada masyarakat miskin sebesar 10 sen hingga 20 sen, Moesa sebagai wartawan yang kritis tidak hanya melihat segi positif dari kedermawanan Tjong A Fie, tapi juga ingin mengetahui bagaimana jutawan itu menjadi kaya.

Ketika itu, Moesa membuat tulisan di Pertja Timur tentang bagaimana Tjong A Fie menjalankan bisnisnya sehingga dia menjadi kaya. Mengetahui akan hal itu, Tjong A Fie merasa berang. Namun, tidak disebut bagaimana terjadi di belakang layar.

Yang jelas, Moesa tidak lama kemudian sudah keluar dari Pertja Timur. Bukan itu saja, Pertja Timur pun kemudian gulung tikar. Dalam Pewarta Deli, masih dari sumber buku Mohammad Said, disebutkan pada 4 Januari 1913 bahwa Pertja Timur dimatikan penerbitnya sendiri dan tanpa memberi tahu penyebabnya. Disebutkan juga bahwa Hallerman,sebagai penerbit, telah menerima semacam ganti rugi dari jutawan Tjong A Fie untuk menghentikan saja suratkabar Pertja Timur.

“Inilah beberapa bukti yang bisa kita lihat bahwa legenda Tjong A Fie juga memiliki sisi lain. Saya memang sangat mengharapkan ke depan ada kajian kritis tentang sejarah Tjong A Fie, termasuk membongkar bisnis-bisnis lain yang pernah dilakukan Tjong A Fie,” tuturnya.

Lantas, apa tanggapan tokoh masyarakat Tionghoa di Medan tentang sosok Tjong A Fie? Eddy Juandi, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Sumut, menilai sosok Tjong A Fie masih menjadi sosok pendahulu etnis Tionghoa di Medan.

“Hingga sekarang, kami masih mengenangnya sebagai sosok pendahulu. Sejauh ini saya tidak mengetahui tentang sejarah kelam tentang Tjong A Fie itu,” tandasnya.

Senin, 22 Maret 2010



Barclays Hengkang dari Bisnis Ritel Indonesia

Selasa, 23 Maret 2010 - 10:46 wib

Image : Corbis.com

LONDON - Perusahaan keuangan asal Inggris, Barclays Plc memutuskan untuk menghentikan unit bisnisnya bidang ritel banking di Indonesia, yang selama ini dikembangkan melalui PT Bank Akita.

Bank asal Inggris ini beralasan, ingin memfokuskan diri pada aktivitas wholesale banking, dan tidak tergantung pada aktivitas ritel banking. Dengan demikian, Bank Akita yang sahamnya telah resmi dibeli Barclays sebanyak 99 persen pada tahun lalu ini akan ditutup. Demikian seperti diberitakan Reuters, Selasa (23/3/2010).

Bank Akita yang memiliki empat cabang ini, semula ditargetkan untuk menggaet pangsa lokal. Dalam pernyataan, Barclays mengakui bahwa pihaknya telah melakukan ekspansi secara agresif namun pada siklus yang kurang tepat.

Kabarnya, setelah hengkang dari Bank Akita, Barclays mengincar sebuah bank ritel di Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan untuk membangun kembali sendi-sendi investasi yang sempat terhempas krisis.

Pada dua tahun yang lalu, Barclays juga menjadikan India, Pakistan, Rusia dan Arab Saudi sebagai basis pengembangan unit ritel banking. Barclays pun berencana untuk menggandeng bank lokal berskala multinasional.(rhs)


budi santoso.

Keluarga Tak Akui Pernikahan Joy Tobing

Keluarga Tak Akui Pernikahan Joy Tobing
Menanggapi pemberitaan-pemberitaan yang beredar mengenai pernikahan Joy Tobing dengan Daniel Sinambela, keluarga besar Joy pun akhirnya menggelar sebuah preskon di kediaman mereka di Mampang Prapatan IV, Jaksel, Senin (22/03) hari ini. Meskipun Joy dan Daniel sudah resmi menikah, namun keluarga Joy menuturkan jika mereka tak mengakui pernikahan tersebut.

Adam Tobing, opung (kakek) Joy, mengisahkan awal mula rencana pernikahan Joy dengan Daniel. Awalnya, pada tanggal 24 Februari silam, keluarga Sinambela datang melamar Joy. Karena Jelita, adik Joy, sedang berada di luar negeri dan akan melahirkan, maka keluarga Joy menolak permintaan keluarga Sinambela untuk menikahkan Joy dan Daniel pada tanggal 24 Juni. Keluarga Joy meminta agar pernikahan diundur sampai Oktober karena Jelita harus menjadi pariban.

"Dia (Jelita) harus pulang ke sini jadi harus menunggu sampai dia lahiran, tapi ternyata tidak menemui titik temu. Akhirnya mereka pulang dan mereka minta jawaban dua atau tiga hari ke depan. Kemudian Joy permisi mau keluar, tapi sambil membawa barang dan hanya memakai sendal. Dia memang sempat pamitan sama tantenya, katanya ada jemputan, tapi sampai tengah malam bahkan sampai keesokan harinya pagi-pagi tetep belum pulang juga," terang Adam.

Keluarga pun berusaha menghubungi Joy, namun Joy tidak bisa dihubungi. Akhirnya Roma Sibuea Tobing, mama Joy, mencoba menelepon ibu Daniel, Enny Pasaribu.

"Dia bilang Joy masih baik-baik aja, saya minta agar Joy pulang karena saya telepon Joy pun tak bisa, tapi ternyata dia bilang Joy sudah diparaja (dalam adat Batak artinya menikah tanpa restu orang tua). Kami kaget dan kami berusaha mencari kebenaran itu. Sampai akhirnya Sabtu pagi Joy telepon, dia bilang nggak mau pulang karena saya sudah diparaja," kisah Roma.

Keluarga Joy sebenarnya merestui hubungan putrinya dengan Daniel, namun karena ada peristiwa ini, mereka pun jadi meragu.

"Kami tidak menolak Daniel tapi kok tiba-tiba Joy dilarikan, itu kan konotasinya sudah negatif. Kami sudah memberikan Joy, hanya persoalan waktu saja yang belum cocok. Omongan itu kan benar, kalau ada niat baik, mestinya Joy itu dikembalikan dulu ke rumah dan kita bicarakan lagi baik-baik. Nah, hari Senin ada kabar kalau Joy itu ternyata sudah diberkati di Gereja Emmanuel Pentakosta di daerah Pondok Kelapa. Saya langsung minta izin dibatalkan karena masih ada yang belum beres," kata Adam.

"Saya berlima dengan keluarga langsung menuju ke gereja, tapi sampai di sana justru tidak diizinkan masuk oleh keluarga Sinambela, bahkan sempat terjadi pertengkaran di gereja itu. Usai pemberkatan Joy mengatakan 'Ini sudah keputusan saya, bukannya saya tidak mau pulang, tapi saya sudah diparaja'," lanjut Roma.

Akhirnya, Roma pun mengaku jika dirinya mencabut restu yang pernah diberikannya pada Daniel. Dia merasa keberatan jika Joy menikah dengan Daniel, apalagi surat cerai Daniel masih belum ditunjukkan pada keluarga Joy.

"Dengan begini saya tidak akan menyetujui Joy menikah dengan laki-laki itu. Joy itu anak pertama kami, namanya begitu besar dan harus kembali ke rumah ini lagi. Dan saya tetap keberatan dia menikah dengan laki-laki itu meskipun dianggap sebagai jodohnya. Joy itu memang terlalu polos dan percaya dengan laki-laki itu karena laki-laki itu tidak tahu malu. Sampai sekarang saya belum pernah merasa menikahkan Joy dengan laki-laki itu," cetus Roma tegas

( budi santoso. )

Celebrity - Hotnews


KD Menikah Tahun Depan!

Selasa, 23 Maret 2010 - 11:22 wib
Krisdayanti. (Foto: Johan Sompotan/okezone)

JAKARTA - Keputusan Krisdayanti (KD) bercerai dari Anang Hermansyah disebut sebagai dobrakan pertamanya untuk menembus pagar demi mengubah nasibnya. Setelah menjanda, KD diramalkan akan menikah tahun depan.

Video dan foto-foto KD dan Raul Lemos selama ada di Maumere, Nusa Tenggara Timur, kembali mencuatkan gosip mereka ke publik. Keduanya diisukan telah tunangan atau menikah siri.

Baby Djenar lewat kartu tarotnya meramalkan kalau KD akan menambatkan hatinya kepada seorang pria di akhir 2010. Namun belum tahu siapakah pria yang akan dipilih KD sebagai pelabuhan hatinya.

“Dia ada di persimpangan. Saat ini masih mengambang akan kemana. Mungkin dia melihat masih mengecewakan. Ada berbagai pilihan,” papar Baby saat berbincang dengan okezone, Senin (22/3/2010).

Meskipun saat ini KD santer dikabarkan menjalin hubungan dengan Raul, namun kabarnya ada pria lain di hati KD. Hal ini pun dibenarkan Baby.

“Ya, 2010 akhir baru akan terlihat kemana hatinya dia (berlabuh),” urainya.

Baby menambahkan, kemungkinan KD akan mantap memiliki pendamping di 2011. Namun semua kembali kepada KD apakah dia akan mengubah nasibnya dengan menerobos pagar nasib.

Nasib memang bisa diubah, salah satunya jika dia mengambil keputusan untuk mendobrak pagar nasib. “Dia sudah mendobrak pagar pertama. Dia berani bercerai dari suaminya,” tandas baby.

Sebelumnya, KD dikabarkan telah menikah dengan Raul Lemos di Bali. Namun kabar ini segera dibantah KD dan juga kakaknya Yuni Shara.

Lalu akhir Februari ibunda Aurel dan Azriel ini disebut-sebut bertunangan dengan Raul setelah KD diketahui mengunjungi keluarga besar pengusaha asal Timor Leste ini di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Kedatangan KD ke sana diketahui untuk bertemu keluarga Raul dan juga nyekar di makam saudara Raul di Desa Nita, Maumere.


( budi santoso. )


Rianty Catwright Pacaran Santai Tapi Serius

Selasa, 23 Maret 2010 - 12:18 wib
(foto: Yulianto/Koran SI)

JAKARTA- Meskipun pertanyaan kapan menikah sering datang, bintang film Rianty Catwright mengaku santai menjalani hubungan dengan kekasihnya, Cas Alfonso Nainggolan.

“Belum ada rencana yang kongkrit. Kita jalani dengan santai tapi serius,” jelas bintang Ayat-Ayat Cinta ini saat ditemui wartawan di Hanggar Kuningan, Jakarta, Senin (22/3/2010).

Rianty mengungkapkan, kekasihnya saat ini memiliki pengertian dengan kesibukannya, baik syuting ataupun saat dia menjadi presenter. “Dia lumayan understanding. Jadi enggak lah,” ujarnya.

Dia mencontohkan, sinetron yang dia jalani itu sebanyak 14 jam sehari. Karenanya, dia saling menghargai. “Kita understanding saja. Kita saling nyamperin. Kadang kalau dia kerja, aku samperin,” jelasnya.

Dengan kesibukan saat ini yang menjadi presenter komedi, Rianty mengaku lebih senang ketimbang yang sebelumnya. “Karena waktunya pun lebih banyak kosongnya,” ujarnya.

Keluarga pun mendukung kesibukannya saat ini, mereka hanya menekankan asalkan dia menikmati kesibukan tersebut. “Dan gak ganggu kegiatan aku yang lain. Jadi orangtua juga gak terlalu ‘aduh, kamu harus gini-gitu’. Yang penting aku happy gak sakit,” pungkasnya. (uky)


( budi santoso . )


HUT ke-2 'Dahsyatnya 2syat' Catat Rekor MURI

Selasa, 23 Maret 2010 - 11:56 wib
Dahsyat RCTI. (Sumber: rcti.tv)

JAKARTA - Ulang tahun ke-2 acara musik ‘Dahsyat’ besok akan menampilkan 500 artis. Dengan durasi program musik live terlama, 'Dahsyatnya 2syat' ini akan dicatat dalam rekor MURI sebagai acara dengan durasi terlama dan artis terbanyak.

Program in-house yang ditayangkan RCTI sejak 24 Maret 2008 ini dalam sekejap menjadi pujaan banyak pemirsa yang biasa disebut sahabat Dahsyat. Program yang dipandu trio Luna Maya, Olga Syahputra, dan Raffi Ahmad ini hadir pukul 09.00 WIB setiap harinya.

“Kehadiran Dahsyat selama ini tidak lepas dari dukungan para Sahabat Dahsyat dan seluruh masyarakat pencinta Dahsyat. Selama ini kami menerima kritik dan saran dari mereka. Nah, inilah waktunya untuk menunjukkan terima kasih kami atas dukungan masyarakat, sehingga program Dahsyat bisa terus dinikmati hingga hari ini,” ungkap Direktur Programming RCTI, Harsiwi Achmad, dalam siaran pers yang diterima okezone, Selasa (23/2/2010).

Ditambahkannya, ‘Dahsyatnya 2syat’ akan menghadirkan 500 artis di empat lokasi berbeda selama 10,5 jam. Siaran ini akan ditayangkan langsung dari Studio 4, lapangan parkir gedung produksi, Studio 6, dan area Air Mancur di RCTI, Jalan Raya Perjuangan, Kebon Jeruk, Jakarta.

Menurut Harsiwi, empat lokasi yang berbeda ini sengaja dipilih untuk memberi kesempatan kepada sahabat Dahsyat untuk bisa menikmati acara musik secara leluasa dengan lokasi yang lebih luas.

Dahsyatnya 2syat akan hadir di tiga waktu berbeda yaitu pukul 07.30–11.00 WIB, pukul 13.00–17.00 WIB, dan pukul 22.00–24.00 WIB dengan dipandu oleh 9 presenter. Mereka adalah Raffi, Olga, Luna, Ade Namnung, Marcell Chandrawinata, Jonathan Frizzy, Bedu, Junior Liem, dan Irgi Fahrezi.

Artis-artis yang akan tampil besok, antara lain D’Masiv, Ungu, Nidji, The Changcuters, Kotak, Dewa 19, Hijau Daun, Mahadewi, J’Rocks, Anang & Syahrini, Kangen Band, Alexa, Project Pop, dan banyak lagi.

Selain menampilkan 500 artis, ‘Dahsyatnya 2syat’ akan menampilkan kolaborasi yang sayang untuk dilewatkan seperti kolaborasi Kotak dengan seorang penyinden terkenal. Ada pula kolaborasi She dan Gruvi, dan masih banyak lagi. Beberapa grup band yang sudah beberapa tahun vakum akan dihadirkan untuk melepas kerinduan para penggemarnya.

Penasaran ingin melihat seperti apa kehebohan dan kedahsyatan ulangtahun ke-2 Dahsyat? Saksikan ‘Dahsyatnya 2syat’, Kamis 24 Maret mulai pukul 07.30 WIB hanya di RCTI Oke!


( budi santoso. )

Economy - Industri

5 Perusahaan Kelapa Sawit Siap Produksi Rp953,2 Miliar

Senin, 22 Maret 2010 - 17:27 wib


JAKARTA - Lima perusahaan perkebunan kelapa sawit siap berproduksi pada Januari-Februari 2010. Di mana nilai dari produksi tersebut adalah sebesar Rp953,2 miliar.

Demikian diungkapkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM) Gita Irawan Wirjawan dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (22/3/2010).

"Kelima perusahaan tersebut siap untuk berproduksi komersil dengan total nilai Rp953,2 miliar, karena telah memperoleh izin usaha dari BKPM, dan tersebar di tiga provinsi," kata Gita.



Dijelaskannya, dari lima perusahaan tersebut, empat di antarantya merupakan investasi domestik atau penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan satu investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) pada sektor perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit Indonesia.

Gita menyebutkan, ketiga provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur untuk satu investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada bidang usaha kelapa sawit senilai Rp530 miliar. Kedua, Provinsi Lampung untuk dua investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada bidang industri pengolahan kelapa sawit senilai Rp56 miliar dan Rp48 miliar.

Dan ketiga, Provinsi Jambi untuk dua investasi PMDN pada bidang perkebunan kelapa sawit Rp215,52 miliar dan bidang industri pengolahan kelapa sawit Rp103,69 miliar.

Di sisi lain, Gita mengatakan, jika selama periode Januari-Februari 2010 hanya terdapat satu perusahaan yang menyatakan berminat berinvestasi pada bidang industri kelapa sawit, senilai Rp 98,5 miliar. Dan telah memperoleh persetujuan BKPM pada 8 Februari 2010 lalu.

"Setelah perusahaan itu memperoleh persetujuan BKPM, maka ia akan segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang terkait perijinan, pembebasan lahan, dan realisasi investasinya. Karena sektor ini lebih banyak pada produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), sehingga perlu diberikan insentif dalam rangka hilirisasi," jelas dia. (wdi)(rhs)

Lily Wahid: Pimpinan PKB Tak Berterima Kasih

Lily Wahid: Pimpinan PKB Tak Berterima Kasih

Jakarta (ANTARA)- Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Wahid menuding pimpinan PKB tidak berterima kasih pada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi yang telah membantu parpol tersebut mendapat pengakuan dari pemerintah.

"Pimpinan PKB hendaknya bisa berterima kasih dan menghargai jasa orang lain yang telah memberikan bantuan," kata Lily Wahid kepada pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Dijelaskannya, dari penyataan dan langkah yang dilakukan pimpinan PKB, ia menangkap kesan ada upaya menghalangi KH Hasyim Muzadi untuk terpilih sebagai Rois Aam Dewan Syuriah PBNU pada muktamar NU di Makassar, 23-27 Maret mendatang.

Padahal, katanya, ketika PKB mengalami konflik internal dan terbelah menjadi dua kelompok yakni PKB hasil muktamar luar biasa (MLB) di Parung Bogor dan PKB hasil MLB di Ancol Jakarta, KH Hasyim Muzadi telah berjasa membantu PKB hasil MLB Ancol mendapatkan pengakuan dari pemerintah.

"Dalam situasi konflik internal seperti itu, sangat sulit mendapatkan pengakuan dari pemerintah," katanya.

Ia mengingatkan pimpinan PKB hasil MLB Ancol yakni Muhaimin Iskandar dan kawan-kawan agar bisa menghargai jasa orang lain.

Menurut Lily, dirinya bukan pengurus PBNU sehingga tidak bisa menyatakan dukungan secara langsung pada kandidat ketua umum dewan tanfidz maupun rois aam dewan syuriah, tapi sebagai kader NU dan wakil Ketua Majelis Syuro PKB dirinya mengingatkan pimpinan PKB.

Lily juga membantah pernyataan Ketua DPP PKB Marwan Ja`far yang mengatakan, NU hendaknya kembali pada khittahnya sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan tidak berpolitik praktis karena bisa terdegradasi.

Menurut Lily, NU harus memiliki sayap politik untuk mengakomodasi aspirasi kaum nadliyin tapi tidak terjebak pada politik praktis yang membela kepentingan kelompok tertentu.

"Sikap politik NU adalah politik kebangsaan yang membela kemaslahatan masyarakat, bukan membela kepentingan kelompok tertentu," katanya.

(budi santoso )

Penelusuran Sex Toys (5)

Kemenkes Hanya Izinkan Obat Kuat Bukan Sex Toys

Senin, 22 Maret 2010 - 14:27 wib
Frida Astuti
Salah satu jenis aksesoris seks. (Foto: Frida Astuti/okezone)

JAKARTA - Langkah Polwiltabes Surabaya yang melakukan razia peredaran aksesoris seks atau sex toys, dengan alasan tidak memiliki izin edar merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, sejauh ini barang "mainan" itu memang tidak memiliki izin edar di Indonesia.

Seperti dikatakan oleh Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Binfar dan Alkes) Kementerian Kesehatan Sri Indrawati saat ditemui okezone di kantornya, Kompleks Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Kalau untuk barang itu (sex toys) saat ini tidak ada," ujarnya.

Sri mengatakan, peredaran sex toys bukan dalam wewenang Kementerian Kesehatan, namun Kementerian Perindustrian. Karena sex toys tidak dalam kategori sebagai alat kesehatan. Kementerian Kesehatan, menurutnya, hanya mengurusi alat kesehatan yang digunakan untuk kesehatan, bukan hiburan. Sri mengkategorikan sex toys sebagai alat entertain.

Sejauh ini, sepengetahuannya, peredaran sex toys ini pun belum memiliki izin dari Kementerian Perindustrian. "Kalau obat-obat atau pil kuat itu baru ada. Karena itu harus ada izin edarnya dari BPOM, seperti viagra itu harus ada izin edarnya," terangnya.

Pemberian izin edar ini, biasanya memiliki ketentuan dan pengawasan. "Seperti obat-obat kuat harus ada pengawasan dari dokter, karena dikhawatirkan ada side effect. Misalnya kalau salah pakai. Obat itu kan untuk melancarkan peredaran darah, tapi bila digunakan kepada orang yang hipertensi maka akan berdampak fatal," paparnya.

Sayangnya, obat kuat sejenis pil itu pun banyak sekali yang tidak memiliki izin edar atau ilegal. Padahal, izin edar memberikan jaminan efek mutu, kualitas, keamanan, dan khasiat, bagi masyarakat.

"Makanya setiap makanan, obat, dan kosmetik harus memiliki izin edar, apakah sesuai dengan standar mutu, dari aspek keamanan? Apakah ada zat-zat yang membahayakan, labelisasi produk, juga khasiat dari produknya?" tutur Sri.
(hri)

Listia Masih Terbaring di ICU, Belum Bisa Diajak Bicara

Listia Masih Terbaring di ICU, Belum Bisa Diajak Bicara

Mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) yang mengalami luka tusuk saat berantem dengan sesama mahasiswi, Listia Magdalena (18), telah menjalani operasi pada Minggu (21/3/2010) malam. Bagian yang dioperasi adalah bagian tubuh yang terkena tusukan yaitu daerah dada dan tenggorokan.

Saat ini mahasiswi berwajah oriental itu masih terbaring ICU RS Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. "Operasinya dimulai dari pukul 19.00 hingga 23.00 WIB," ujar ayah Listia, Tan Koen Louw, kepada detikcom, Senin (22/3/2010).

Meski telah menjalani operasi, hingga saat ini Listia belum bisa diajak bicara oleh kedua orangtuanya. "Nanti saya akan dilaporkan perkembangannya dari dokter pada siang nanti," katanya.

Listia dirawat di ICU RS Puri Indah karena mengalami 17 tusukan setelah berkelahi dengan temannya, MN. Awalnya, diduga perkelahian itu dipicu karena berebut teman laki-laki atau pacar. Namun adik Listia, Jonathan Adipura, membantahnya.

Sedangkan MN sempat diperiksa polisi di Polsek Kembangan. Namun mahasiswi UPH itu dilepas karena polisi belum menemukan bukti yang cukup untuk menahannya.

(budi santoso ).


Mahasiswi UPH Ditusuk

Sempat Kempis, Paru-Paru Listya Mengembang Lagi

Senin, 22 Maret 2010 - 16:07 wib
Ajat M Fajar
Listya Magdalena (Foto: Dok Keluarga)

JAKARTA - Pascaoperasi Minggu malam kemarin, kondisi Listya Magdalena, korban penusukan, kini terus membaik. Paru-paru kirinya yang sempat mengempis karena terkena tusukan, kini mulai mengembang kembali.

“Tadi saya dikabari dokter bahwa paru-paru sebelah kirinya sudah bisa mengembang lagi dan berfungsi,” ujar Tan Koen Louw alias Obed di Rumah Sakit Puri Indah, Jalan Kembangan, Jakarta Barat, Senin (22/3/2010).

Selain itu, lanjut Obed, di bagian limpa puterinya juga dipasang alat untuk menyumbat lubang bekas tusukan benda tajam.

“Saya tidak tahu sampai kapan, karena limpanya bolong dan kalau tidak ditutup akan terus terjadi pendarahan. Tapi sejuah ini keadaanya anak saya cukup baik,” jelasnya.

Mengenai proses hukum terhadap pelaku, Obed menunggu kesehatan puterinya pulih terlebih dahulu. Meskipun dia tetap berharap proses hukum ditegakan. Obed mengaku belum berpikir akan menuntut pelaku atau tidak.

“Sejuah ini baru berkonsultasi dengan salah satu lawyer. Tapi baru berkonsultasi. Yang penting anak saya membaik dulu. Setelah itu kita pikirkan nanti,” pungkas Tan.
(ded)